Minggu, 27 September 2015

Tahapan Instalasi Phreedom

18.09 Posted by Kadek Meliantari No comments
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081

Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana

Mata Kuliah: E-application

Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


INSTALL PHREEDOM

Hasil gambar untuk phreedom

Phreedom merupakan aplikasi open source berbasis Cloud Computing yang dikhususkan untuk layanan akunting dan ERP (Enterprise Resource Planning). Program ini ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan database MySQL sehingga Phreedom dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi seperti Linux, Windows, Mac OS, BSD dan lain-lain.Tujuannya adalah untuk memberikan masyarakat-usaha kecil dengan multi-bahasa manajemen perusahaan alat end-to-end untuk berjalan dalam lingkungan Internet. Phreedom ini dimaksudkan untuk memberikan solusi tanpa biaya untuk badan usaha kecil. Phreedom adalah platform independen, browser yang independen, dan dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

Phreedom adalah toolkit modular untuk usaha kecil berdasarkan PhreeBooks akuntansi mesin. Proyek ini disponsori oleh PhreeSoft, LLC yang bertanggung jawab untuk pengembangan kode memimpin dan manajemen proyek. Fitur termasuk, penuh akuntansi double entry, manajemen persediaan lengkap, pelacakan biaya proyek, CRM, Pengiriman dan antarmuka pembayaran kepada layanan utama, pengendalian proses manufaktur dan banyak lagi.  

Phreedom saat ini tersedia untuk demo. Ini adalah versi yang berfungsi penuh dari perangkat lunak dengan semua modul inti diinstal dan add-on beberapa modul. Versi ini akan memungkinkan pengguna untuk membiasakan diri dengan tata letak Phreedom dan pilihan yang dapat disesuaikan.

Layanan dan fitur yang disediakan oleh Phreedom diantaranya adalah, accounting berbasis web, manajemen inventory (labor, stok barang/jasa, assemblies/perakitan), akun untuk para vendor dan customer(pelanggan/konsumen), perbankan, pengiriman (shipping), Point of Sale (kasir), kurs mata uang, pelaporan secara digital, e-commerce, dukungan banyak bahasa, modular architecture untuk kustomisasi, payment gateway,project tracking, serta multi user level security. Berikut merupakan langkah-langkah untuk menginstal phreedom.
  1. Download software Phreedom kemudian unzip.
    Gambar 1. Software Phreedom
    Gambar 1. Software Phreedom

  2. Tunggu hingga proses ekstraksi selesai.
    Gambar 2. Proses Install
    Gambar 2. Proses ekstraksi

  3. Buka web browser dan ketik alamat http://127.0.0.1/PhreedomR35RC3 kemudian web browser akan me-redirect pada halaman awal setup wizard. Pada halaman ini user memilih Agree yang artinya menyetujui pernyataan lisensi yang telah dibaca sebelumnya. seklik tombol Continue.
    Gambar 3. Tampilan Phreedom
    Gambar 3. Tampilan Phreedom

  4. Setelah berhasil terinstal restart XAMPP
    Gambar 4. Restart XAMPP
    Gambar 4. Restart XAMPP

  5. Buka kembali phreedom dan langkah selanjutnya mengisikan form administrator, web server dan database. Setelah lengkap terisi pilih continue.
    Gambar 5. Pengaturan
    Gambar 5. Pengaturan

  6. Instalasi Selesai.
    Gambar 6. Phreedom Berhasil Diinstall
    Gambar 6. Phreedom Berhasil Diinstall


Daftar Pustaka

Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.

Selasa, 22 September 2015

Cloud Computing dan WSN (Wireless Sensor Network)

21.57 Posted by Kadek Meliantari 1 comment
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081

Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana

Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan Server

Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


1. Teknologi Cloud Computing merupakan salah satu teknologi di dalam proses manajemen server dan jaringan.

A. Definisi Cloud Computing menurut NIST

Dalam draf NIST (National Institute of Standard and Technology) yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing, Peter Meeldan Timothy Grance mendefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat konfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Sehingga dapat dikatakan bahawa layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
 
B. Cloud Computing memiliki nilai lebih dalam On Demand Service yaitu 3 Jenis Layanan dan 4 Model Deployment pada Cloud Computing

Tiga Jenis layanan pada Cloud Computing :

1. Software as a Service (SaaS)
Jenis layanan yang diberikan kepada konsumen dengan bentuk menggunakan/pemakaian aplikasi. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien baik melalui tatapmuka klien, seperti browser web (misalnya, email berbasis web), atau tatapmuka program. Cukup dengan komputer atau perangkat mobile, jaringan, server, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet saja konsumen dpat dengan mudah menggunakan layana Cloud Computing tipe ini.

2. Platform as a Service (PaaS)
merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang diberikan kepada konsumen umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber code (coding).

3. Infrastructure as a Service (IaaS)
Jenis layanan yang diberikan kepada konsumen untuk pengolahan penyediaan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya lainnya yang mendasar komputasi di mana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak sewenang-wenang, yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan jenis layanan tipe ini tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, dan aplikasi dikerahkan namun kontrol mungkin terbatas dalam memilih jaringan (misalnya, firewall host).
 
Empat Jenis Deployment pada Cloud Computing :

1. Private Cloud
Model Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas oleh satu organisasi yang terdiri dari beberapa konsumen (misalnya, unit bisnis). Private Cloud umumnya dikelola, dan dioperasikan oleh organisasi, lingkungan laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, dan lain-lain.

2. Community Cloud
Model Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan eksklusif oleh komunitas tertentu konsumen dari organisasi yang telah berbagi keprihatinan (pertimbangan misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan kepatuhan). Community Cloud dikelola, dan dioperasikan oleh satu atau lebih dari organisasi di masyarakat, instansi, lembaga maupun suatu kelompok tertentu.

3. Public Cloud
Model Deployment yang dimana layanan Cloud Computing dibuka untuk public oleh masyarakat umum (jaringan internet dan memiliki IP Public). sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna.

4. Hybrid Cloud
Hybrid Cloud adalah model Deployment Cloud Computing yang merupakan gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model ini digunakan aturan atau SLA yang merujuk kepada data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan (strorage) Public Cloud (internet) dan adata mana saja yang akan diletakkan di storage Private Cloud (Intranet). Hail ini bertujuan dalam memudahkan dalam manajemen keamanan dan manajemen data.


2. Teknologi Wireless Network (WSN) merupakan salah satu Teknologi yang berkembang pada dinia Wireless Network

  1. Definisi
    Secara umum Wireless Sensor Network (WSN) didefinisikan sebagai salah satu jenis dari jaringan wireless (nirkabel) terdistribusi, yang memanfaatkan teknologi Embedded System (system benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses sensor, monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna, melalui komunikasi di internet. 

  2. Ciri-ciri
    Terdapat enam buah ciri-ciri dari Wireless Sensor Network

  1. Terdiri Atas Minimal Dua Buah Node Sensor
    WSN terdiri dari dua buah node yang bersifat otonomi tidak bergantung pada server), dapat melayani dirinya sendiri dan dapat melayani node sensor lainnya. Adanya minimal dua buah node brfungsi untuk melakukan pemindaian(sensing) terhadap lingkungan sesuai tujuan dan studi kasus untuk kemudian dikirim ke komputer server, menjamin pembagian kerja dengan hasil yang lebih baik dan memudahkan node sensor untuk saling berkomunikasi satu sama lain.
  2. Self Organizing Network (SON)
    Self Organizing Network (SON) memiliki arti bahwa Wireless Sensor Network(WSN) terdiri atas sejumlah node sensor yang memilki kemampuan cerdas dalam bentuk implementasi Artificial intelligence(kecerdasan buatan) untuk dapat melakukan proses perencanaan(planning), konfigurasi, manajemen dan optimasi terhadap jaringan computer yang ditempatinya. Konsep SON menjadikan jaringan computer memiliki kemandirian dan kemampuan untuk melakuka manajemen dan organisasi di dalam lingkup dirinya sendiri contoh implementasinya pada NGMN(Next Generation Mobile Networks) dan 3GPP(3rd Generatio Partnership Project).
  3. Self Network Maintenance (SNM)
    SNM merupakan kemampuan dari WSN untuk melakukan pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan jaringan komputer yang di tempatinya oleh node sensor secara mandiri atau otonomi. Selain itu memberikan kemampuan kepada node sensor untuk dapat merespon apabila terjadi perubahan rute dari alamat asal (source) menuju alamat tujuan(destination) sehingga dalam hal tabel routing dapat berubah secara cepat mengikuti kondisi dan kebutuhan jaringan.
  4. Pengiriman Paket Data Bersifat Broadcast
    Broadcast adalah proses untuk pengiriman paket data secara langsung dalam jumlah banyak dan terus menerus yang di tujukan ke semua client(node sensor). Namun dalam proses pengiriman bukan hanya bagaimana antar node-node melakukan pengumpulan data dan mengirimkan ke server tapi juga melakukan broadcast ke node sensor lainnya. Broadcast data bermanfaat bagi node sensor lainnya untuk memperoleh data yang sama.
  5. Menggunakan Multi Hop Routing
    Multi Hop Routing merupakan kemampuan untuk mengirimkan paket data dari node sensor asal ke node sensor tujuan agar pengiriman paket data dapat diterima node penerima untuk penyimpanan data maupun pengolahan data menjadi informasi.
  6. Komunikasi Dilakukan dalam Jarak yang Relatif Pendek
    Komunikasi antara node sensor dilakukan dalam jarak relatif dekat karena :

  1. Node sensor pada WSN adalah perangkat komputer kecil dengan sumber daya kecil maka dalam implementasinya dipasang dengan jarak dekat dan berkomunikasi dengan jarikan nirkabel.
  2. Node sensor pada WSN memiliki keterbatasan sumber daya maka implementasinya dilakukan berdekatan untuk menghemat sumber daya juga mempercepat komunikasi antar node sensor.


  1. Hubungan WSN dan Cloud Computing

Wireless Sensor Network (WSN) diimplementasikan dan dikolaborasikan kedalam jaringan Cloud Computing. Cloud Computing menawarkan kemudahan dan penghematan sumber daya melalui tiga jenis layanan kepada para penggunanya sesuai dengan kebutuhan. Tiga jenis layanan tersebut adalah IASS Cloud (Infrastucture As A Service), PAAS Cloud (Platform As A Service) dan SAAS Cloud (Software As A Service). Diantara ketiga jenis layanan tersebut, jenis layanan IASS adalah jenis layanan yang paling sering digunakan bersama teknologi Wireless Sensor Network (WSN). Namun layanan SAAS dan PAAS  Cloud juga digunakan bersama-sama dengan WSN pada integrasi WSN ke dalam Cloud Computing. Seperti pada saat pemanfaatan WSN Cloud dalam bentuk aplikasi siap pakai berbasis SAAS Cloud, pengguna cukup menggunakan perangkat yang terhubung ke internet dan sebuah web browser untuk dapat menggunakan aplikasi dan layanan berbasis WSN. Hubungan WSN dengan Cloud Computing tercipta karena adanya integrasi node-node sensor pada WSN ke dalam jaringan public (internet) yang berbasiskan teknologi Cloud Computing, sehingga dapat mengakomodasikan kemampuan komputasi yang lebih baik, juga mampu menyedikan media penyimpanan yang lebih handal untuk semua data hasil pemindaian oleh node-node sensor tersebut.



  1. Implementasi
    Implementasi Wireless Sensor Network dalam Bidang Kesehatan
    Mengingat bidang kesehatan merupakan bidang yang berhubungan langsung  dengan kelangsungan hidup manusia, bidang kesehatan mengimplementasujab Teknologi Informasi di dalamnya, yang umum dikenal dengan E-Health. Berikut contoh implementasi Wireless Sensor Network pada bidang kesehatan.


    Smart Gateway untuk WSN Healthcare System
    Implementasi pertama dari WSN di bidang kesehatan (healthcare) adalah penyediaan Smart Gateway untuk WSN Healthcare System. Adapun arsitektur dari WSN healthcare yang di desain oleh Yaoming Chen, terdiri atas empat bagian utama, beserta dengan fungsinya masing – masing.

  1. Bagian Monitoring Project
    Bagian Monitoring Project berhubungan dengan WSN pada lingkungan tempat di mana pasian berada. Sensor akan mengumpulkkan semua data mengenai status kesehatan pasian. Data – data ini dikirim ke server untuk diolah menjadi informasi penting, data – data ini bersifat jamak atau banyak.
  2. Monitor Healthcare Center
    Bagian Monitor Healthcare Center merupakan bagian untuk memantau status kesehatan dari semua pasien yang telah dipindai oleh node – node sensor pada WSN.
  3. Care Giver
    Bagian Care Giver merupakan bagian di mana para pekerja (dokter, perawat) turut serta memperoleh data dan informasi mengenai kesehatan pasien. Pada Care Giver pun juga terdapat pasien yang telah dipindai oleh WSN.
  4. Public Communication Network (PCN)
    Bagian PCN merupakan bagian dimana semua jaringan internet untuk media terkoneksi ke semua perangkat dan juga node sensor pada WSN, sehingga ketiga bagian diatas (Monitoring Project, Healthcare Center, Care Giver) dapat saling terhubung.

Untuk mengimplementasikan WSN Health Care System ini, diperlukan desain perangkat keras (hardware) yang menghubungkan antara WSN dengan Smart Gateway dan Care Giver. Desain Hardware meliputi:

  1. WSN Connection Mechanism
    Pada bagian ini, WSN terhubungan dengan Smart Gateway melalui akses yang diberikan di dalamnya. Dengan adanya koneksi anyata WSN dengan Smart Gateway maka data –data kesehatan pasian dari hasil pemindaian dapat dikirim dengan baik. Smart Gateway menyediakan dua buah koneksi ke WSN, yaitu melalui Software dan Hardware.
  2. Interconnection Section
    Pada bagian ini, terjadi proses koneksi semua perangkat untuk dapat terhubung satu sama lain. Koneksi dimulai dari penyediaan koneksi fisik bagi semua perangkat lainnya melalui media internet, sinyal, serta penyediaan protocol dan Rate Conversion.
  3. Center Control Unit
    Bagian ketiga merupakan bagian paling penting di dalam arsitektur hardware untuk WSN Healthcare System. Karena, peranan dari Center Control Unit adalah sebagai penyedia sumber daya untuk performansi komputasim isu efisiensi energy dan Cost Effective.
    Smart Gateway terdiri dari komponen-komponen berikut :

  1. Modul untuk WSN yang berfungsi untuk koneksi dengan jaringan WSN, agar dapat memperoleh data dan informasi hasil pemindaian yang diberikan node-node sensor di dalamnya
  2. Center Control Unit (CCU) yang di dalamnya memiliki CPU, Memory, UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter), ELAN Controller, dan USB Host.
  3. UART berhubungan dengan modul GSM untuk kemudahan koneksi ke internet memanfaatkan jaringan GSM (terutama untuk perangkat mobile)
  4. WLAN AP memiliki bagian internet, WLAN, dan GSM/GPRS untuk kemudahan di dalamnya penyediaan akses internet.

Salah satu alat yang digunakan di dalamnya untuk implementasi WSN Health Care System adalah Center Control Board, dengan system operasi Linux. Smart Gateway bertindak sebagai sebuah jembatan (bridge) yang menghubungkan antara WSN, Health Care Center, rumah sakir, dan perangkat lainnya.  Node-node pada WSN melakukan pemindaian pada tubuh pasien dan memperoleh data informasi pasien kemudian data tersebut dikirim ke server. Pengelola server yang bergerak di bidang kedokteran kemudian memutuskan diagnose serta keterangan tindakan penanganan termasuk pengobatan ke pasien melalui SMS ataupun website sehingga pasien dapat mengakses secara cepat.

C. Hubungan antara WSN dengan Cloud Computing dilihat dari bagaimana integrasi WSN ke dalam jaringan internet

Wireless Sensor Network (WSN) diimplementasikan dan dikolaborasikan kedalam jaringan Cloud Computing. Cloud Computing menawarkan kemudahan dan penghematan sumber daya melalui tiga jenis layanan kepada para penggunanya sesuai dengan kebutuhan. Tiga jenis layanan tersebut adalah IASS Cloud (Infrastucture As A Service), PAAS Cloud (Platform As A Service) dan SAAS Cloud (Software As A Service). Diantara ketiga jenis layanan tersebut, jenis layanan IASS adalah jenis layanan yang paling sering digunakan bersama teknologi Wireless Sensor Network (WSN). Namun layanan SAAS dan PAAS  Cloud juga digunakan bersama-sama dengan WSN pada integrasi WSN ke dalam Cloud Computing. Seperti pada saat pemanfaatan WSN Cloud dalam bentuk aplikasi siap pakai berbasis SAAS Cloud, pengguna cukup menggunakan perangkat yang terhubung ke internet dan sebuah web browser untuk dapat menggunakan aplikasi dan layanan berbasis WSN. Hubungan WSN dengan Cloud Computing tercipta karena adanya integrasi node-node sensor pada WSN ke dalam jaringan public (internet) yang berbasiskan teknologi Cloud Computing, sehingga dapat mengakomodasikan kemampuan komputasi yang lebih baik, juga mampu menyedikan media penyimpanan yang lebih handal untuk semua data hasil pemindaian oleh node-node sensor tersebut.

OTT (Over The Top) beserta Contohnya

09.24 Posted by Kadek Meliantari No comments
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081

Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana

Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan Server

Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


OTT (Over The Top)
OTT(Over The Top) merupakan teknologi informasi dibidang pendekatan dan pemodelan (implemtasinya berbentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging dan berbasis mobile. OTT berjalan di Application Layer yaitu layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.

Komponen Penunjang

1. Telco World
Telco World diisi oleh ISP(Internet Service Provider) dan provider(penyedia) jasa layanan telekonunikasi dan akses internet lainnya. Telco World bertugas menyediakan infrastruktur internet, koneksi internet dan jalur komunikasi untuk menunjang jalannya aplikasi dan layanan OTT. Adapun contoh dari Telco World yaitu Telkom, Telkomsel, XL.

2. OTT World
OTT World adalah tempat dimana pengembang aplikasi berbasis OTT berada termasuk semua penyedia layanan dan bisnis berbasis OTT ada di OTT World.

3. OTT Service
OTT Service didefinisikan sebagai sema bentuk produk layanan di dunia digital(internet) melalui aplikasi-aplikasi komputer berbasis teknologi OTT yang memanfaatkan koneksi internet dan infrastruktur internet yang disediakan oleh Telco World. Jenis layanan yang diberikan OTT Service antara lain layanan streaming video dan audio secara online, layanan jejaring sosial, layanan pesan instan (messaging).

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keterkaitan antara Telco World, OTT World dan OTT Service saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain, jika ada satu komponen yang tidak ada maka kita tidak dapat menjalankan aplikasi berbasis OTT.

Kategori Aplikasi dan Layanan Berbasis Over The Top (OTT)

1. Social Network dan Social Media (Jejaring Sosial dan Media Sosial)
Aplikasi dan layanan berbasis OTT dengan kategori Social Network dan Social Media menenkankan pada layanan ejaring sosial dan media sosial. Dengan menggunakan aplikasi ini para pengguna dapat saling berinterkasi, berdiskusi, berbagi data, informasi dan file di dalamnya. Perbedaan social media dan social network yitu social network lebih mengacu pada media yang disediakan pennyedia layanan dengan memanfaatkan jaringan komputer dan berbasiskan OTT sedangkan social network yaitu suatu bentuk hubungan yang muncul karena adanya interaksi satu sama lain. Terdapat tujuh buah subkategori untuk Social Netwok dan Social Media antara lain Social Connection, Multimedia Sharing, Profesional, Informational, Educational, Hobbies, Academic.

2. Messaging (Pesan Instan)
Kategori aplikasi yang menekankan pada layanan kirim dan terima pesan secara cepat(instant messaging). Adanya aplikasi ini menjadikan kemudahan dalam berkomunikasi baik dua arah maupun secara massal bukan hanya dalam bentuk teks namun berkembang menjadi video seiring kemajuan teknologi dan dukungan internet yang memadai. Adapun contoh dari layanan dan aplikasi berbasis OTT dengan kategori messaging antara lain WhatsApp, Line, Telegram, Kakao Talk, WeChat.

3. Streaming Audio Video
Kategori layanan dan aplikasi berbasis OTT untuk kategori streaming video dan audio menekankan kepada jenis layanan streaming file multimedia audio dan video secara online kepada pengguna. Salah satu contoh pemberi layanan ini adalah Youtube. Pada aplikasi layanan berbasis OTT dalam kategori streaming audio dan video ada hal yang perlu diketahui dalam pengembangannya, yaitu:
  • Kualitas layanan dari sudut pandang penyedia layanan melalui QoS(Quality of Service).
  • Kualitas layanan dari sudut pandang pengguna melalui QoE(Quality of Experience).
  • Socket programming, port, ID Adress yang menjadi syarat dalam koneksi jaringan komputer.
  • Pemahaman mengenai protokol yang digunakan misalnya UDP(User Datagram Protocol) dan RTP(Real Time Protocol).

  • Contoh Aplikasi Online Berbasis Over The Top (OTT)

    1. Yahoo
    Yahoo merupakan perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan surat elektronik(e-mail), mesin pencari(search engine), berita(news), sharing foto dan beragam layanan lainnya. Tuntuk memudahkan para penggunanya Yahoo menyediakan subdomain untuk negara masing-masing misalkan Indonesia dengan id.

    2. Google
    Google merupakan salah satu perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan mesin pencari(search engine), surat elektronik(e-mail), aplikasi perkantorandan penyimpanan berbasis Cloud(google Doc dan Google Drive), layanan sumber kode terbuka(Code Google), jejaring sosial(G++), kacamata pintar memanfaatkan teknologi Augmented Reality dan Cloud Computing(Google Glasses), dan sejumlah layanan lainnya yang berbasis online, Cloud dan OTT.

    3. Youtube
    Youtube merupakan perusahan IT dunia yang bergerak dibidang layanan streaming audio dan video dan jejaring sosial. Layanan yang disediakan antara lain layanan streaming audio dan video, pengguna dapat beropini secara langsung tentang konten audio dan video yang disajikan langsung oleh para pengguna(user content generate).

    4. Facebook
    Facebook merupakan perusahaan IT dunia yang bergerak dibidang layanan jejaring sosial(social network), yang kemudian menjadi sebuah platform tersendiri dalam layanan berbasis Cloud Computing(PAAS/Platforn As A Service). Facebook bukan hanya social media dan social network tapi mendukung layanan Cloud Computing diamna setiap orang dapat membuat aplikasi mengikuti platform Facebook. Facebook juga menyediakan layanan multibahasa.

    5. Twitter
    Twitter merupakan perusahaan IT kelas dunia yang menawarkan layanan dan aplikasi berbasis OTT dibidang jejaring sosial, micro blog, baik pada platform desktop maupun mobile.
     

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.

    IOT (Internet Of Things), Cloud Computing dan Hubungannya

    07.38 Posted by Kadek Meliantari No comments

    Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081

    Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana

    Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan Server

    Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


    IOT (Internet Of Things)

    Internet Of Things didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet. IOT muncul sebagai bentuk perubahan dunia IT karena adanya internet. Salah satu upaya untuk dapat terhubung dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui adalah dengan menggunakan sensor. Namun IOT bukan hanya terkait dengan pengendalia perangkat melalui jarak jauh, tapi juga bagaimana berbagi data, memvirtualisasikan segala hal nyata ke dalam bentuk internet, dan lain-lain.

    Cloud Computing
    Dalam draf NIST (National Institute of Standard and Technology) yang berjudul The NIST Definition of Cloud Computing, Peter Meeldan Timothy Grance mendefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat konfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Sehingga dapat dikatakan bahawa layanan pada Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
     
    3 Model Layanan yang diberikan oleh Cloud Computing :

    1. Software as a Service (SaaS)
    Jenis layanan yang diberikan kepada konsumen dengan bentuk menggunakan/pemakaian aplikasi. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat klien baik melalui tatapmuka klien, seperti browser web (misalnya, email berbasis web), atau tatapmuka program. Cukup dengan komputer atau perangkat mobile, jaringan, server, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet saja konsumen dpat dengan mudah menggunakan layana Cloud Computing tipe ini.

    2. Platform as a Service (PaaS)
    merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang diberikan kepada konsumen umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber code (coding).

    3. Infrastructure as a Service (IaaS)
    Jenis layanan yang diberikan kepada konsumen untuk pengolahan penyediaan, penyimpanan, jaringan, dan sumber daya lainnya yang mendasar komputasi di mana konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak sewenang-wenang, yang dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan jenis layanan tipe ini tetapi memiliki kontrol atas sistem operasi, penyimpanan, dan aplikasi dikerahkan namun kontrol mungkin terbatas dalam memilih jaringan (misalnya, firewall host).
     
    4 Jenis Deployment pada Cloud Computing

    1. Private Cloud
    Model Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas oleh satu organisasi yang terdiri dari beberapa konsumen (misalnya, unit bisnis). Private Cloud umumnya dikelola, dan dioperasikan oleh organisasi, lingkungan laboratorium riset, sekolah, perpustakaan, dan lain-lain.

    2. Community Cloud
    Model Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan eksklusif oleh komunitas tertentu konsumen dari organisasi yang telah berbagi keprihatinan (pertimbangan misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan kepatuhan). Community Cloud dikelola, dan dioperasikan oleh satu atau lebih dari organisasi di masyarakat, instansi, lembaga maupun suatu kelompok tertentu.

    3. Public Cloud
    Model Deployment yang dimana layanan Cloud Computing dibuka untuk public oleh masyarakat umum (jaringan internet dan memiliki IP Public). sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna.

    4. Hybrid Cloud
    Hybrid Cloud adalah model Deployment Cloud Computing yang merupakan gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model ini digunakan aturan atau SLA yang merujuk kepada data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan (strorage) Public Cloud (internet) dan adata mana saja yang akan diletakkan di storage Private Cloud (Intranet). Hail ini bertujuan dalam memudahkan dalam manajemen keamanan dan manajemen data.

    Hubungan IOT (Internet Of Things) dengan Cloud Computing
    Layanan-layanan internet yang sering kita gunakan seperti e-mail dari Google dan layanan steaming daro Youtube secara cuma-cuma di Internet itu sebagian besar menggunakan Teknologi Cloud Computing. Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya secara bersama-sama, mudah digunakan dan dapat menyediakan akses dimana-mana.
    Internet Of Things didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet.
    Sehingga hubungan antara IOT dan Cloud Computing yaitu Internet of Things dapat dikatakan sebagai teknologi pelengkap dari Cloud Computing. Contoh :
    Layanan kesehatan (Smart Health/E-health) melalui pemanfaatn IOT berbasis perangkat mobile, aplikasi mobile dan jaringan internet. Pada layanan kesehatan ini dokter dapat memeriksa pasien dan mengetahui gejala penyakit pasien melalui aplikasi mobile berbasis IOT, koneksi internet, dan Cloud Computing. Pada sistem ini pasien menginputkan gejala/keluhan yang ada untuk kemudian data akan dikirim ke server dan diterima oleh dokter. Berdasarkan data yang diterima secara online dokter dapat menentukan gejala penyakit yang diderita oleh pasien untuk kemudian diberikan penanganan. Berdasarkan contoh diatas IOT digunakan didalamnya menjadi pelengkap terhadap teknologi Cloud Computing khususnya dibidang kesehatan. 

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
    http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-145/SP800-145.pdf  Diakses pada tanggal 21 September 2015



    Minggu, 20 September 2015

    Instalasi Prestashop

    20.38 Posted by Kadek Meliantari No comments
    Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081

    Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana

    Mata Kuliah: E-application

    Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


    Instalasi Prestashop

    Prestashop adalah salah satu CMS e-commerce yang digunakan untuk membuat website toko online yang memiliki fitur-fitur cukup lengkap, mudah dipahami dan bisa diinstall dengan mudah. PrestaShop juga cukup populer dan lumayan banyak digunakan di Indonesia dan merupakan salah satu CMS Open source yang dapat didownload secara gratis. Prestashop juga sudah memiliki forum karena cukup banyak digunakan di Indonesia. Berikut ini merupakan tahap-tahap instalasi Prestashop. Sebelum melakukan langkah dibawah ini, pastikan anda sudah menginstall XAMPP Linux.
    Langkah pertama pastikan anda sudah mendownload sehingga mempunyai file CMS Prestashop pada komputer anda.
    Bukalah aplikasi terminal Linux dan login sebagai root anda dengan mengetikkan perintah :
    `sudo su` atau `su` dan tekan enter
    masukan password root anda (lanjutkan ketik password meski tidak terlihat dilayar) dan tekan  enter
    Copy -kan file Prestashop dari home/user-anda ke root web anda dengan mengetikan perintah :
    `cp /home/meliantari/prestashop_1.6.1.1.zip /opt/lampp/htdocs/` dan tekan enter
    maka tampilan akan seperti gambar 1

    Cek keberadaan file Prestashop yang telah anda copy anda dengan mengetikkan perintah :
    `ls –la prestashop_1.6.1.1.zip` dan tekan enter
    Lakukan proses ekstraksi file Prestashop (zip) pada root web anda dengan mengetikkan perintah :
    `unzip prestashop_1.6.1.1.zip` dan tekan enter
                                         

    Setelah proses ekstraksi berlangsung pindahkan ke folder prestashop yang terbentuk dari hasil ekstraksi tersebut dengan mengetikkan perintah:
    ` cd prestashop` dan tekan enter
    Berikan hak akses (permission) tertinggi, yaitu 777 untuk semua folder dan file di dalam direktori Prestashop hasil ekstraksi tersebut dengan mengetikkan perintah :
    `chmod 777 –R /opt/lamp/htdocs/prestashop` dan tekan enter

    Pastikan bahwa aplikasi server anda telah aktif (silahkan cek pada manage servers). Jika sudah aktif maka tampilan akan seperti gambar :

    Setelah XAMPP Linux aktif, bukalah aplikasi web browser pada Linux anda dengan mengetikkan perintah :
    `http://127.0.0.1/prestashop`
    Tunggu dan akan muncul tampilan seperti ini :
                                      

    Kemudian klik `next` dan akan muncul Dialog box license agreement seperti dibawah ini :

    Pelajari kemudian centang pada bagian ` I agree with the terms` lalu klik `next`
    Pada halaman selanjutnya, akan diminta untuk mengisikan informasi mengenai toko online dan akun anda. Isikan kolom sesuai dengan toko online dan data akun anda.

    Isikan pada kolom-kolom yang telah tersedia, selanjutnya pilih next , 

    Isikan pada kolom-kolom yang telah tersedia, selanjutnya pilih next , 

    Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar :

    Klik pada bagian `Test your database connection now!`
    Akan muncul tampilan `Connected to Database`
    Kemudian proses instalasi akan berjalan dan biasanya memerlukan cukup waktu yaitu sekitar 15 menit  
                                                                                                                                 
    Tampilan pada saat proses instalasi
    Tunggu beberapa saat

    Proses instalasi Prestashop telah selesai.


    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-COMMERCE, E-BUSINESS DAN MOBILE COMMERCE. Bandung: Informatika.
    https://qtatag.wordpress.com/2013/11/15/cara-instal-prestashop-di-localhost-menggunakan-xampp/
    Diakses pada tanggal 20 September 2015
    http://octianaeni.blogspot.co.id/2014/01/cara-install-prestashop-di-localhost.html Diakses pada tanggal 20 September 2015