Senin, 14 Desember 2015
Selasa, 10 November 2015
Data Link Layer
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan Server
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Data Link Layer
• Definisi
Data link layer merupakan salah satu dari dua lapisan bawah pada pemodelan layer jaringan komputer. Pada data link layer komunikasi dan proses yang terjadi sangat erat kaitannya dengan node dan link.
• Mengenal Node dan Link
Dua buah entitas pada data link layer yang menjadi pembentuk utama dalam sebuah jaringan komputer, adalah :
1. Node
Node merupakan dua buah host dan router pada jaringan komputer yang saling terhubung satu sama lain yang terjadi akibat proses komunikasi maupun pertukaran data yang terjadi antara komputer beserta dengan router yang merutekan paket data dari komputer pengirim ke penerima.
2. Link
Link merupakan sebuah media dalam jaringan komputer sebagai tempat terhubungnya komputer dengan router(node). Link dapat berupa kabel jaringan maupun sinyal dan gelombang. Pada data link terdapat dua jenis link berdasarkan keterhubungan di dalamnya, yaitu:
a. Point to Point Link
Merupakan link yang didedikasiakn untuk dua buah perangkat yang terhubung pada jaringan komputer. Perangkat ini dapat berupa komputer desktop, komputer jinjing, smartphone, tablet, handphone dan lainnya. Contoh dari point to point link yaitu sebuah komputer dengan netbook malalui kabel jaringan atau wireless, sebuah komputer dengan smartphone melalui koneksi bluetooth dan komunikasi antar dua orang melalui telepon atau handphone.
b. Broadcast Link
Merupakan link yang didedikasikan untuk dibagikan ke semua pasangan pada semua perangkat yang terhubung ke dalam jaringan komputer tersebut. Sistem broadcast menjadikan semua perangkat yang terhubung di dalamnya dapat menerima file yang dibagikan secara serentak. Contoh dari broadcast link yaitu pesan serentak ke semua pengguna komputer dalam sebuah layanan chatting, SMS yang dikirm oleh satu orang ke semua penerima dalam satu daftar dan file digital yang dibagikan ke lima buah smartphone.
• Hubungan Antara Node dan Link
Hubungan antara node dengan link akan membentuk sebuah jaringan komputer sederhana. Demikian juga dalam sebuah jaringan komputer akan terdapat banyak nod dan link.
• Sub Layer pada Data Link Layer
Data link layer dibagi menjadi dua buah sub layer dengan tujuan untuk memudahkan di dalam mempelajari dan memahami tentang fungsi dan layanan yang disediakan oleh data link layer, yaitu:
1. Data Link Control (DLC)
Merupakan sub layer yang berfungsi untuk menangani komunikasi dan prosedur dengan menggunakan Node to Node Communication. DLC memimilki tiga buah fungsi, yaitu:
a. Framing
Pada data link layer, framing berfungsi untuk memisahkan message dari satu komputer pengirim (resource) ke komputer tujuan (destination) dengan menambahkan sebuah Sender Address (alamat pengirim) dan Destination Address (alamt tujuan).
b. Flow Control dan Error Control
Flow control merupakan kontrol kendali terhadap aliran paket data di dalam jaringan komputer sebelum menerima acknowlegment. Sedangkan error control merupakan kontrol kendali terhadap adanya kesalahan selama proses transmisi paket data. Keduanya berperan dalam mendeteksi dan mengendalikan adanya kesalahan di dalam pengiriman dan penerimaan paket data serta aliran paket data di dalam jaringan komputer sehingga mewujudkan kehandalan (reliability) dalam jaringan komputer itu sendiri.
c. Error Detection dan Error Correction
Error detection berfungsi untuk mendeteksi adanya kesalahan yang terjadi di dalam proses transmisi paket data pada jaringan komputer. Selanjutmya, error correction berfungsi mengoreksi adanya kesalahan yang terjadi dalam jaringan komputer untuk selanjutnya mengkoordinasikan komputer pengririm agar bersedia mengirim ulang (resend) paket data yang mengalami kesalahan.
2. Media Access Control (MAC)
Media Access Control (MAC) dengan standarisasi dari IEEE Project 802 merupakan sub layer yang mendefinisikan spesifik metode akses untuk setiap jaringan lokal (intranet). MAC berhubungan dengan pengalamatan secara fisik pada komputer di dalam jaringan (MAC Address). Pada tahap ini terdapat peranan dari protokol ARP (Address Resolution Protocol) yang membantu memetakan alamat fisik ke alamat dalam jaringan komputer.
• Pengalamatan pada Data Link Layer
Di dalam jaringan komputer terdapat dua buah pengalamatan yang diberikan kepada semua komputer dan perangkat yang terhubung, yaitu:
1. Pengalamatan fisik dan pengalamatan jaringan
Untuk proses pengiriman paket data dari komputer pengirim ke komputer tujuan perlu adanya informasi yang tidak hanya memuat alamat IP Address namun juga alamat fisik yang bersumber dari perangkat keras yang terhubung. Ini disebabkan karena alamat IP Address tidak permanen yang nantinya dapat menyulitkan bagi komputer pengirim dalam mengirimkan paket data.
a. Peranan media access control (MAC)
Alamat fisik pada jaringan komputer yang tercantum pada pads perangkat keras yang terhubung memanfaatkan MAC sehingga disebut MAC Address. MAC Address banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan keamanan dan privasi para pengguna di dalamnya. MAC memiliki empat teknik terkait transmisi sinyal yaitu CSMA CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance) yang digunakan pada jaringan wireless dengan spesifikasi IEEE 802.3 dan IEEE 802.11, CSMA CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection) yang digunaka untuk jaringan lokal dengan spesifikasi IEEE 802.3, Token yang digunakan untuk Token Ring dan FDDI (Fiber Distributed Data Interface) dengan spesisikasi IEEE 802.5 dan Priority yang digunakan pada LAN 100 VG dengan spesifikasi 802.12.
b. Peranan address resolution protocol (ARP)
ARP merupakan salah satu protokol yang berfungsi untuk membantu di dalam menterjemahkan alamat jaringan komputer berbasiskan Internet Protocol (IP Address) ke alamat jaringan secara fisik berbasiskan MAC Address. Didalam melakukan komunikasi pada jaringan komputer dan pengenalan terhadap MAC Address maka ARP menggunakan sistem broadcast dan non broadcast. Dalam menjalankan fungsinya ARP memiliki empat buah komponen yaitu ARP Request untuk meminta informasi mengenai komputer mana yang memiliki IP Address yang dimaksud, ARP Reply untuk membantu komputer pengirim mendapat jawaban atas pertanyaan broadcast ke komputer lain, RARP Request sama dengan ARP Requst dan RARP Reply untuk memberikan jawaban.
c. MAC Address dan IP Address
Pada komputer pasti memiliki alamat jaringan berupa IP Address dan juga terdapat alamat fisik yang disediakan oleh vendor. Maka terjadolah pencocokan antara MAC Address dan IP Address dari masing-masing komputer ke sebuah tabel bernama tabel routing.
• Mengenal Wired LAN dan Ethernet Protocol
Pada data link layer terdapat dua teknik untuk transmisi paket data antara lain:
1. VLAN (Virtual LAN)
VLAN merupakan sebuah jaringan lokal yang dikonfigurasikan secara virutal menggunakan software untuk menyatukan sejumlah jaringan lokal fisik untuk membentuk koneksi logik. Adapun keuntungan yang ditawarkan VLAN adalah meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan komputer, meningkatkan performansi, meningkatkan keamanan sistem, menghemat biaya, membantu proses broadcat, memebantu manajemen perangkat lunak.
2. SONET (Syncrhronous Optical Network)
SONET merupakan sebuah hirarki dalam jaringan komputer yang berkaitan dengan level-level pensinyalan digital berupa STS (Signaling Transport Signals). SONET memiliki empat buah perangkat utama di dalamnya yaitu: STS (Synchronous Transport Signal) Multiplexer Demultiplexer untuk membantu menandai poin awal dan poin akhir dari link yang dimiliki SONET, Termial untuk menjalankan layanan pada SONET, Multiplexer Dropper Adder untuk memudahkan dalam proses penambahan dan sinyal, Regenerator untuk melakukan regenerasi penambahan panjang link.
3. ATM (Ansyncrhronous Transfer Mode)
ATM merupakan salah satu protokol dalam jaringan komputer yang memiliki sejumlah sel di dalamnya. Pada ATM dilakukan penggabungan dari semua keuntungan yang diberikan Circut Switthcing dan Paket Switching. Kelebihan tersebut berupa delay dari proses transmisi bersifat konstan, efisiensi serta kapasitas yang leih baik dan konstan. Dalam ATM terdapat emapt buah sel yaitu: Assigned Cell yang menyediakan layanan kepada aplikasi dalam ATM Layer, Unassigned Cell yang tidak menyediakan layanan kepada aplikasi, Valid Cell yang tidak memiliki error dan Iddle Cell untuk menangani Cell Flow Rate.
Hubungan Data Link Layer dengan Cloud Computing
Pemodelan Data Link Layer merupakan salah satu pemodelan layer yang dimanfaatkan dalam layanan Cloud Computing. Data Link Layer tersusun atas dua komponen utama yaitu Node dan Link dimana Node merupakan dua buah host dan router yang saling terhubung dalam jaringan internet sedangkan Link merupakan media dalam jaringan computer sebagai tempat terhubungnya komputer (host) dengan router (node). Seperti yang telah kita ketahui bahwa Cloud Computing merupakan suatu sistem dimana kita dalam melakukan operasi komputasi secara mobile, tanpa terbatas ruang dan waktu. Model Cloud Computing ini menerapkan Data Link Layer sebagai komponen layanannya. Data Link Layer memungkinkan host yang terhubung dengan host lain dapat melakukan operasi apapun yang telah dibentuk dalam sistem sehingga memungkinkan host satu dapat mengendalikan segala aktivitas pada host lain dan tetap terhubung dan tersinkronisasi antara keduanya. Ini menunjukan bahwa Cloud Computing merupakan bentuk pengembangan dari pemodelan layer Data Link Layer.
Hubungan Data Link Layer dengan IOT
Internet of Things (IOT) merupakan suatu bentuk penerapan teknologi yang mumpuni dengan menggunakan perangkat non-komputer bekerja dalam sistem tertentu dan saling terhubung dalam jaringan internet. Data Link Layer diterapkan dalam IOT dengan Node tersusun atas host sebuah perangkat non-komputer dan host komputer serta router. Ini memungkinkan host komputer dapat mengendalikan dan mengoperasikan sistem perangkat non-komputer untuk melakukan fungsi tertentu. Seperti pada smart home, sebuah komputer bertindak sebagai host atau server dan perangkat rumah contohnya pintu yang telah ditambahkan perangkat pendukung sebagai host lain. Dengan dihubungkan oleh media jaringan internet, pengguna dapat menggunakan host komputer untuk mengoperasikan pintu. Ini menunjukkan bahwa IOT menggunakan Data Link Layer sebagai komponen arsitekturnya.
Hubungan Data Link Layer dengan WSN
Data Link Layer dalam Wireless Sensor Network (WSN), sebuah node dibentuk oleh sebuah host yaitu perangkat yang telah terpasang berbagai node sensor untuk mendapatkan data tertentu dan dikirimkan ke host lain yaitu komputer (server) dengan media penghubung dalam jaringan internet. WSN menggunakan pemodelan Data Link Layer sebagai arsitekturnya pembentuknya.
Daftar Pustaka
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. Wireless Sensor Network. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.
Selasa, 27 Oktober 2015
Network Layer
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah: Manajemen Jaringan dan Server
Definisi dan Fungsi
Network Layer disebut juga dengan IP (Internet Protocol) Layer terletak di lapisan ketiga (dari atas) pada pemodelan layer TCP/IP versi Forouzan. Network layer mempresentasikan bagaimana memecah paket data dan kemudian disatukan kembali, setelah sebelumnya telah dibungkus (Encapsulation) dan kemudian bungkusan dibuka lagi (Decapsulation). Network Layer juga memiliki tugas menggambarkan alamat komputer pengirim dan komputer penerima pake-paket data.
Tiga Buah Protokol Utama pada Network Layer
- Internet Control Massage Protocol (ICMP)
ICMP merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang umum digunakan untuk memeriksa dan menampilkan pesan kesalahan pada jaringan
- Internet Protocol (IP)
Ip adalah salah satu protokol tertua dan terpenting di dalam jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, dengan fungsi pada proses pengalamatan pada jaringan komputer dan pada proses Routing.
- Address Resolution Protocol (ARP)
ARP merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat fisik suatu hardware jaringan komputer, misalnya Wireless Card.
Proses Pengalamatan (IP Address)
IPV4 (IP Address versi 4)
IPV4 umum dipakai saat ini, dimana terdiri dari 4 oktet, dimana tiap oktetnya mampu menangani 255 buah komputer di dalamnya. Jadi IPV4 hanya dapat menangani jumlah pengguna maksimal sebanyak 255x255x255x255 atau sama dengan 4.228.250.265 buah komputer.
IPV6 (IP Address versi 6)
IPV6 merupakan versi terbaru dari di dalam pengelamatan jaringan komputer berbasis IP Address, dengan tujuan diciptakan agar memberikan solusi permasalah utama IPV4, yaitu keterbatasan dalam daya tampung pengalamatan.
Net Mask
Net mask didefinisikan sebagai bit biner 1 dan 0 untuk menyaring bagian jaringan yang berbasis IP Address, sehingga hanya host yang tersisa dan ditampilkan.
Subnet Maks
Merupakan 32 bit dari alamat yang membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk Network Address atau Host Address. Subnet Mask berada di antara keduanya sehingga memiliki format network-address.subnet-mask.host-address.
Subnetting
Didefinisikan sebagai proses untuk melakukan Subnet pada pengalamatan jaringan berbasis IP Address dengan memudahkan pengelola jaringan kompute di dalam mengalokasikan IP Address untuk tiap ruangan atau gedung sesuai kebutuhan.
CIDR (Classless Inter Domain Routing)
Merupakan sebuah proses sebagai solusi untuk efisiensi di dalam alokasi IP Address yang dilakukan pada pengkelasan yang ada.
Lima Buah Pengkelasan Pada IPV4
Kelas A
Memiliki range atau jangkauan dari 1.0.0.0 sampai 127.255.255.255. dapat membentuk 126 buah jaringan, dimana tiap jaringan dapat manampung 16.777.214 buah komputer (Host) dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan tersebut.
Kelas B
Memiliki range atau jangkauan dari 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255. dapat membentuk 16.384 buah jaringan, dimana tiap jaringan dapat manampung 65.534 buah komputer (Host) dan perangkat terhubung lainnya di dalamnya. Dimulai dengan oktet bernilai 10.
Kelas C
Memiliki range atau jangkauan dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255. dapat membentuk 2.097.152 buah jaringan, dimana tiap jaringan dapat manampung 254 buah komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalamnya. Binary oktet pertama dimulai dengan 110.
Kelas D
Memiliki range atau jangkauan dari 224.0.0.0 sampai 224.0.0.255. digunakan untuk keperluan pengamatan IP Multicast. Binary oktet pertama dimulai dengan 1110.
Kelas E
Memiliki range atau jangkauan dari 240.0.0.0 sampai 225.255.255.255. digunakan untuk keperluan riset saja. Dimana oktet awal pada kelas E memuat nilai 1111.
Routing
Routing merupakan proses untuk menentukan rute terbaik (rute tercepat,terdekat, dan biaya yang lebih sedikit) pada paket data yang ditransmisikan dari pengirim ke komputer tujuan dalam jaringan komputer. Jenis Routing dibedakan menjadi tiga yaitu.
- Unicast Routing
Merupakan proses Routing untuk menentukan rute yang dilalui paket data pada Network Layer, yang menkhususkan pada satu komputer pengirim dan satu komputer penerima secara Point to Point.
- Multicast Routing.
Merupakan proses Routing yang mengkhuskan pada minimal satu buah komputer pengirim dan lebih dari satu atau banyak komputer penerima (One to Many)
- Broadcast Routing.
Proses Routing yang mengkhususkan pada hanya satu komputer pengirim dan banyak komputer penerima.
Network Layer Pada Cloud of IOT
- IAAS (Infrastructur As A Service)
Merupakan jenis layanan cloud computing yang lebih menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, serta proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi
- PAAS (Platform As A Service)
Merupakan jenislayanan pada cloud computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan PAAS umumnya berbentuk web untuk memudahkan pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi tanpa perlu merubah atau mengatur sekian banyak kode program.
- SAAS (Software As A Service)
Layanan Cloud computing dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). SAAS merupakan layanan cloud computing yang paling banyak digunakan, khususnya pengguna yang tidak terlalu mempunyai pengetahuan teknis di instalasi dan konfigurasi. SAAS biasanya berbentuk tatap muka web dengan disertai beragam aplikasi bisnis di dalamnya.
Network Layer pada WSN
Komponen di dalam intrgrasi Wireless Sensor Network ke dalam jaringan internet adalah Network Layer atau juga disebut dengan IP Layer.
Tiga Node Utama pada WSN
- Node Sensor
Node Sensor merupakan node yang berfungsi melakukan proses sensor terhadap lingkungan WSN untuk memperoleh sejumlah data, yang kemudian dikirimkan ke server secara online melalui internet. Setiap node memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung proses sensor.
- Node Router
Node Router bekerja sebagaimananya router pada jaringan komputer umumnya. Node Router berfungsi sebagai alat yang betugas untuk menentukan rute untuk mengirimkan alamat dari pengirim ke penerima atau tujuan.
- Node Gateway (Sink Node)
Gateway diumpamakan sebagai pintu keluar masuknya paket data dari komputer asal ke komputer tujuan maupun sebaliknya, dimana Node Gateway berfungsi sama sebagai tempat keluar masuknya paket data yang dikirimkan oleh Node Sensor dan diterima oleh server.
Arsitektur Integrasi WSN ke Internet
Untuk dapat mengitegrasikan WSN ke dalam jaringan internet, diperlukan pertimbangan di dalam mendesain arsitektur yang diterapkan, yaitu dengan menggunakan Proxy dan Router.
Proxy
Model arsitektur pertama yang dapat dipilih di dalam proses integrasi WSN ke dalam jaringan internet adalah dengan menggunakan proxy. Pemodelan ini ditujukan untuk WSN dengan kondisi tidak menggunakan IP Address. Kemudian semua node sensor di dalam WSn tersebut dihubungkan ke internet menggunakan proxy.
Router (Sink Node)
Model arsitektur kedua yang dapat dipilih di dalam proses integrasi WSN ke internet dengan kondisi menggunakan Internet Protocol (Non IP). Artinya setiap node sensor di WSN telah memiliki alamat masing-masing dalam bentuk IP Address. Dan kemudian semua node sensor tersebut dihubungkan ke internet menggunakan router.
Daftar Pustaka
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. Wireless Sensor Network. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.
Minggu, 18 Oktober 2015
Materi yang berkaitan dengan E-application
Nama/NIM: Kadek Meliantari/1404505081
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi: Teknologi Informasi/Teknik/Universitas Udayana
Mata Kuliah: E-application
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
A. CLOUD COMPUTING
• Definisi
Di dalam draftnya yang berjudul The NIST (National Institute of Standard and Technology) Definition of Cloud Computing, Peter Meel dan Timothy Grance mendefinisikan cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand).
• Latar Belakang
Kemunculan Cloud Computing dilatarbelakangi oleh kebutuhan dunia industri dan komputerisasi akan pemanfaatan sumber daya yang tersebar namun digunakan sesuai keperluan (on demand) yang sebelumnya tidak terpenuhi oleh teknologi Grid Computing. Hal lain yang mendukung munculnya Cloud Computing adalah teknologi web 2.0, teknologi Web Service, serta kemampuan komputasi otomatis yang dilakukan oleh komputer terkait dengan manajemen sumber daya yang dimilikinya. Seil tu perkembangan perangkat keras, perangkat lunak serta perkembangan internet turut mendukung lahirnya cloud computing.
• Nilai lebih dari Cloud Computing
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Cloud Computing antara lain:
1. Kemudahan menggunakan aplikasi secara bersama-sama dan online tanpa perlu instalasi dan konfigurasi, contoh pada layanan SAAS
2. Dapat diterapkan pada jaringan lokal (intranet), publik (internet) maupun keduanya.
3. Penghematan biaya.
4. Layanan penyimapanan data dan informasi secara online.
5. Kemudahan dalam pengembangan aplikasi secara bersama-sama sesuai kebutuhan, contoh pada layanan SAAS.
6. Kemudahan berbagi dan menggunakan layanan infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak, contoh pada layanan IAAS.
• Karakteristik Cloud Computing
Sebagai sebuah teknologi di jaringan komputer Cloud Computing memiliki karakteristik khusus, antara lain:
1. On Demand Self Service
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana pengguna layanan dapat secara mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi pada Cloud Computing.
2. Broad Network Access
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana layanan Cloud memerlukan akses jaringan komputer yang memadai baik internet, intranet maupun keduanya.
3. Resource Pooling
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana sumber daya (resource) komputasi dapat diberdayakan secara bersama-sama dengan lokasi fisik yang berbeda-beda.Adanya virtualisasi dan beragam server dapat melayani pengguna secara optimal.
4. Rapid Elasticity
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana terjadi elastisitas yang cepat pada layanan Cloud sesuai dengan kebutuhan pengguna yang bersifat on demand.
5. Measured Service
Merupakan karakteristik Cloud Computing di mana layanan pada cloud dapat diukur melalui Qos (Quality of Service) dan Qoe (Quality of Experience) untuk kualitas layanan.
• Komponen dan Arsitektur Cloud Computing
Dilihat dari komponen dan fungsi dari setiap komponen, Cloud Computing memilki tiga komponen utama yaitu:
1. Node Controller (NC)
Node Controller (NC) merupakan komponen pada Cloud Computing yag memiliki fungsi untuk melakukan kontrol terhadap node (komputer) pada sistem Cloud Computing. Selain tiu fungsi Nc adalah menyediakan dan menjalankan virtualisasi pada cloud computing, memanajemen dan melakukan eksekusi pada semua sumber daya dan mengendalikan prosess-proses yang terjadi dalam sistem cloud.
2. Cluster Controller (CC)
Adapun fungsi dari CC adalah memparalelkan setiap node pada sistem cloud computing untuk pengerjaan tugas bersama-sama atau beberapa buah tugas yang diberikan terkait layanan berbasis cloud computing.
3. Cloud Controller (CLC)
CLC merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan pengguna layanan cloud computing. Salah satu fungsi dari CLC adalah menterjemahkan perintah maupun permintaan yang diberikan pengguna maupun administrator terkait layanan berbasis cloud computing.
• Bagan Arsitektur Cloud Computing
• Layanan pada Cloud Computing
Pada teknologi Cloud Computing terdapat tiga model layanan yang dapat dpilih pengguna sesuai kebutuhan, antara lain:
1. IAAS
IAAS (Infrastructure As A Service) merupakan jenis layanan yang menekankan kepada layanan penyedia sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Adapun daftar penyedia layanan IAAS antara lain Amazone Web Service (AWS) Free Tier, Microsoft Windows Azure, Cloud Sigma, Verizon, Elastic Stack, Apache Open Stack, Cloud Burst (IBM) dan lainnya.
2. PAAS
PAAS (Platform As A Service) merupakan jenis layanan yang menekankan kepada penyediaan platform untk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Adapun contoh layanan berbasis PAAS antara lain Amazone Web Service, Windows Azure, Cloudify, Flynn, Open Stack, PAAS Maker.
Menurut Tarun PAAS dikategorikan menjadi empat bagian antara lain:
2.1 Social Application Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi jejaring sosial, contohnya Facebook.
2.2 Raw Compute Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw, contohnya Amazone.
2.3 Web Application Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi berbasis web, contohnya Google.
2.4 Business Aplication Platform
Platform cloud PAAS yang ditujukan utnuk pengembangan aplikasi bisnis.
3. SAAS
SAAs (Software As A Service) merupakan jenis layanan yang diberikan kepada para pengguna dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). SAAS merupakan layanan cloud computing yang sering digunakan karena penggunaanya tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis dalam instalasi dan konfigurasi. Adapu contoh layanan berbasis SAAS antara lain layanan E-mail dari Yahoo, Layanan Collaboration dari ZOHO, layanan customer Relationship Manager (CRM) dari Salesforce.
• Model Deployment Cloud Computing
NIST (National Institute of Standard and Technology) tidak hanya menjelaskan definisi dari Cloud Computing tapi juga membagi model deployment ke dalam empat model, yaitu:
1. Private Cloud
Private Cloud ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja. Model ini banyak diterapkan untuk lingkungan laboratoriuriset, sekolah, perpustakaan, gedung/bangunan. Adapun kelebihan dari private cloud ini adalah hemat biaya baik penyediaan internet, sewa layanan cloud ke penyedia layanan, relatif aman karena bersifat private dan tidak bergantung pada penyedia layanan cloud luar.
2. Public Cloud
Public Cloud ditujukan untuk penggunaan yang diletakkan dilokasi publik sehingga layanan data dan informasi di dalamnya dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Adapun kelebihan dari public cloud ini adalah sangat mudah digunakan cuku dengan koneksi internet yang terhubung ke penyedia layanan public cloud, tidak perlu repot memikirkan penyediaan infrastruktur, data dapat dengan mudah disimpan pada storage cloud internet dan dapat dibagikan dan tidak perlu bergantung dengan orang yang ahli dibidang IT karena layanannya sangat mudah digunakan.
3. Community Cloud
Community Cloud merupakan model deployment yang dibangun oleh satu atau beberapa komunitas. Community cloud mirip dengan private cloud karena penggunaannya terbatas untuk komunitas bersangkutan saja namun dalam penerapannya tidak selalu di ranah intranet. Dalam pembuatannya terdapat peraturan yang disebut SLA (Service Level Agreement) yang wajib diikuti oleh seluruh anggotanya. Adapun kelebihan dari community cloud ini adalah layanan dapat dinikmati sesuai kebutuhan komunitas dan pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan.
4. Hybrid Cloud
Hybrid Cloud merupakan model deployment gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model ini juga terdapat SLA yang merujuk data mana saja yang akan diletakkan dimedia penyimpanan Public Cloud dan data mana di Private Cloud. Hal ini betujuan untuk memudahkan manajemen dan keamanan data.
• Tips Memilih Layanan dan Deployment Cloud Computing
• Kendala di dalam Implementasi Cloud Computing beserta Solusinya
B. E-COMMERCE
Istilah E-Commerce mulai muncul di tahun 1990-an melalui adanya inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli dan pembayaran dari cara konvensional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa buah definisi mengenai E-Commerce seperti berikut ini :
1. Kim dan Moon di tahun 1998 menyatakan bahwa E-Commerce adalah proses mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran, melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
2. Baourakis, Kourgiantakis, dan Migdalas di tahun 2002 menyatakan bahwa E-Commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet
3. Quayle di tahun 2002 juga tidak mau kalah untuk menambahkan definisi dari E-Commerce. E-Commerce didefinisikan sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik atau Electronic Data Interchange (EDI) yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, E-Mail, perangkat terhubung mobile, di dalam jaringan internet dan intranet.
4. Chaffey, di tahun 2007 menyempurnakan lagi definisi mengenai E-Commerce, dengan mempertimbangkan bahwa di tahun 2007 perkembangan teknologi komputer dan jaringan internet telah menambah perubahan pada E-Commerce, dengan munculnya beragam teknologi keamanan, teknologi pembayaran online, perangkat-perangkat mobile (smartphone, handphone, dan tablet), makin banyaknya organisasi dan pengguna yang terhubung ke internet, dan munculnya berbagai teknologi pengembangan aplikasi berbasis web. Sehingga kemudian dibuatlah perbaikan definisi dari E-Commerce. E-Commerce didefinisikan sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.
Pembahasan selanjutnya, akan dijelaskan mengenai keempat komponen penting dalam E-Commerce. E-commerce memiliki alur kegiatan secrara umum yang meliputi keempat komponen. Keempat komponen itu meliputi:
1. Penjual
Penjual dapat berumpa pemilik took online yang bersangkutan atau sejumlah pelaku usaha.
2. Konsumen
Memegang penting di dalam jalannya sebuah E-commerce.
3. Teknologi
Teknologi mencangkum semua teknologi informasi terkini yang digunakan di dalam jalannya E-commerce. Dimulai dari teknologi web (misalkan PHP dan MySQL), aplikasi mobile (misalkan berbasis platform Androin), keamanan transaksi (misalkan dengan protokol SSL), dukungan Cloud Computing, ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management), POS (Point of Sale), dukungan kurs nata uang dan bahasa seluruh Negara di dunia, GIS (Geographic Information System), NFC (Near Field Communication) dan sebagainya.
4. Jaringan Komputer ( Internet )
Hal penting lainnya adalah jaringan komputer khususnya internet. Sehingga mampu melayanin seluruh penhhuna diseluruh dunia. Cukup dengan sebuah komputer dan oknek internet, siapapun dapat menjadi penjual maupun pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah, murah, dan lebih hemat. Jaringan komputer (khususnya internet) adalah komponen terpenting. Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastnch Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan prosesbisnis menjadi lebih efisien.
E-commerce dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kepada siapa saja pelaku (penjual dan pembeli) yang terlibat di dalamnya. Ada empat jenis kategori dalam E-commerce saat ini. Keempat jenis E-commerce tersebut meliputi:
1. E-commerce Business to Business (B2B)
B2B yaitu bentuk interaksi E-commerce secara online yang terjadi antara produsen (perusahaan, insudtri rumah tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor (supplier) dan pengecer. Kemudian produk disalurkan kepada konsumen masing – masing.
2. E-commerce Retail atau Business to Customer (B2C)
B2C merupakan bagian dari E-commerce yang menekankan pada proses pemesanan, pembelian, dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertemu dan berinteraksi secara elektronik dan online, memanfaatkan fitur – fitur yang disediakan.
3. E-commerce Customer to Business (C2B)
C2B merupakan bentuk E-commerce yang berkebalikan pada E-commerce pada umumnya, dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberiahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhan, kemudian beberapa perusahaan atau layanan produk dan jasa mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. E-commerce Customer to Customer (C2C)
C2C muncul sebagai akibat adanya kemajuan di dalam teknolgi website, sehingga antar pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain dan konten disediakan (Generate) oleh pengguna itu sendiri.
Terdapat tiga lagi tambahan jenis kategori E-commerce bila pemerintah ikut berperan dalam hal tersebut, selain keempat yang telah disebutkan diatas, meliputi:
1. Business to Government (B2G)
B2G sebagai bentuk penyesuain dari B2B. Yang membedakan adalah pada jenis B2G ini pemerintah bekerja sama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media unutk aplikasi bagi pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi website E-commerce yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis, untuk kegiatan E-commerce B2G ini.
2. Government to Business (G2B)
G2B merupakan bentuk dari E-commerce yang melibatkan pemerintah dengan pihak bisnis. Bentuk interaksi ini akan melibatkan interaksi penjualan barang, jasa, maupun keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar.
3. Government to Citizen (G2C)
G2C merupakan E-commerce yang melibatkan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dengan masyarakat umum (baik pribadi maupun kelompok, maupun bukan dalam bentuk perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan pemerintah menjadi penjual.
Definisi E-Business
Istilah E-Business muncul setelah adanya fenomena mengenai E-Commerce di jagat internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi computer, baik dalam perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software), serta kemajuan dari teknologi internet itu sendiri. IBM merupakan perusahaan yang pertama kali mencetuskan istilah tentang E-Business sebagai sebuah hal yang bukan hanya mencakup hal-hal yang dilakukan di dalam E-Commerce. Berikut adalah beberapa definisi dari berbagai sumber tentang E-Business :
1. Menurut pencetus E-Business yaitu IBM, E-Business merupakan bentuk transformasi (perubahan) dari Key Business Process (proses-proses kunci dari suatu bisnis) ke dalam pemanfaatan teknologi internet. Key Business Process meliputi segala proses kunci dari suatu bisnis berupa riset produk dan riset pasar, pengembangan produk dan jasa, penjualan atau pemasaran (Marketing), produksi (Manufacturing), dan lain-lain.
2. Definisi lain menyatakan bahwa E-Business merupakan bentuk transformasi dari proses-proses di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan Customer Value (bisnis pelayanan berbasiskan kepada kepuasan konsumen), dengan memanfaatkan teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi komputer, paradigma komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia baru.
3. E-Business merupakan hal dimana E-Commerce termasuk di dalamnya terkait dengan proses eksternal yang dilakukannya, namun juga memuat proses-proses internal berupa pengembangan produk, inventori, manajemen resiko (Risk Management), manajemen sumber daya (Resource Management), dan lain-lain.
Definisi Mobile Commerce
Mobile Commerce (M-Commerce) merupakan pengembangan dari teknologi E-Commerce. Berikut adalah beberapa definisi dari M-Commerce :
1. Mobile Commerce Lab, sebuah lab riset yang mengkhususkan pengkajiannya tentang Mobile Commerce, memberikan definisi mengenai M-Commerce sebagai sebuah bentuk ekspansi dan pengembangan dari E-Commerce ke ranah mobile, yang mana memiliki proses bisnis, teknologi-teknologi terbaru, dan layanan (service) di dalamnya. Proses penjualan dan penawaran barang dan jasa dapat dilakukan secara mobile. Proses pembayaran transaksi online pun dapat dilakukan secara online melalui internet dan layanan bank, sehingga meminimalkan penggunaan uang secara tunai. Bahkan proses pemesanan, penentuan lokasi, dan sebagainya juga dapat dilakukan di dalamnya.
2. Christian Morris menyatakan bahwa M-Commerce merupakan perkembangan dari E-Commerce yang memberikan kemudahan kepada konsumen melalui perangkat mobile yang dimilikinya dan jaringan wireless. Bahkan mengingat bahwa teknologi mobile dan M-Commerce terus berkembang dari waktu ke waktu, maka forum tahunan pun digelar secara global.
3. Corry Janssen menyatakan bahwa M-Commerce merupakan bentuk transaksi elektronik berbasiskan jaringan wireless sebagaimana halnya E-Commerce, namun lebih mengkhusus kepada perangkat mobile (smartphone, handphone, dan tablet) maupun perangkat komputer jinjing (notebook atau netbook).
C. CLOUD PADA E-APPLICATION
Benefit dari QoS, Reliability dan Scalability
QoS (Quality of Service) berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan serta berhubungan erat dengan multimedia dan aliran dapat paket data di dalam jaringan computer. Multimedia di dalam jaringan computer mengandalkan konsep kompresi dengan beragam algoritma kompresi di dalamnya, yang menjadi poin utama di dalam penyediaan file multimedia dengan ukuran yang leih kecil, sedangkan aliran paket data memiliki pengaruh di dalam layanan itu sendiri, yang menjadi poin utama di dalam Qos.
Reliability merupakan ukuran keandalan dari suatu jaringan computer, baik internet maupun intranet. Salah satu parametetr pengukura keandalan (Reliability) dari suatu jaringan computer adalah dengan melihat aliran paket data yang dikirim dari computer pengirim (computer asal atau source) ke computer tujuan (destination) yang tidak mengalami kegagalan, kerusakan, maupun kesalahan di dalamnya.
Reliability merupakan salah satu sifat dasar dari sebuah jaringan computer, sebuah jaringan komputeryang memiliki keandalan (reliability) yang makin besar, maka memiliki QoS yang makin baik akan mendukung kualitas layanan yang makin baik pula pada jaringan computer tersebut.
Manfaat cloud adalah memudahan perusahaan dalam melakukan manajemen kapasitas. Penggunaan cloud computing sangat memungkinkan adanya penambahan atau pengurangan kapasitas, baik dari sisi bandwidth, spacepenyimpan data, maupun kapasitas user-handling. Karakteristik ini disebut dengan istilah scalability. Scalability adalah kemampuan sistem untuk scale up/downberdasarkan client request. Penerapan scalability mirip konsep pay-as-you-go (apa yg dibayar, itu yang dipakai). Cloud computing menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan layanan disertai pilihan kapasitas yang dapat dibutuhkan oleh perusahaan pengguna.
D. PENGEMBANGAN E-APPLICATION BERBASIS CLOUD
E-Application merupakan suatu model aplikasi elektronik (online) yang menggunakan elemen-elemen bisnis (E-Business) sehingga dapat memenuhi research pasar dan mengembangkan kewirausahaan dalam implementasinya dalam E-Application.
Saat ini E-Application telah banyak diimplementasikan ke dalam berbagai bentuk aplikasi baik web maupun mobile. Teknologi pendukungnya pun telah berkembang seiring dengan perkembangan komputasi. Salah satunya adalah Cloud Computing.
Cloud Computing memungkinkan suatu E-Application dapat memiliki berbagai fungsi maupun fitur. Salah satu layanan dalam Cloud Computing yang dimanfaatkan pada E-Application adalah PAAS (Platform As A Service). PAAS merupakan cloud yang menekankan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara tepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode (coding). Cloud PAAS memiliki integrasi yang mudah dengan perangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk sistem di luar jaringan Cloud Computing.
Berbagai kemudahan dalam cloud PAAS basis Cloud Computing membuat para programmer dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi (E-Application). Beberapa aplikasi pengembangan E-Application yang berbasis Cloud Computing yaitu:
1. Amazon Web Service
Seperti yang kita ketahui Amazon merupakan sebuah web yang menyediakan layanan E-Commerce atau E-Business. Amazon memberikan platform mereka kepada pengembang untuk mengembangkan berbagai aplikasi dengan basis serupa sehingga memudahkan terintegrasinya aplikasi dengan sistem Amazon.
2. Facebook
Facebook disediakan platform cloud PAAS untuk membantu pihak ketiga di dalam mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna awam. Platform ini memungkinkan pengguna untuk memiliki integrasi dengan Facebook dalam mengembangkan berbagai layanan yang disediakan olehnya seperti online shop dengan integrasi Facebook.
E. IMPLEMENTASI
1. Implementasi E-application dalam E-Government
• Definisi E-Government
Beragam makna yang dikemukakan baik oleh institusi non pemerintah atau institusi pemerintah terhadap konsep e-government. Konsep yang diusung oleh EZ Gov, selaku konsultan dalam penerapan E-government, memiliki pengertian penyederhanaan praktek pemerintahan dengan mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi, dimana dari pengertian tersebut dibagi lagi menjadi dua pembidangan, yaitu
- Online Sevices: adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
- Government Operations: adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.
e-KTP
e-KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.
2. CLOUD
a. Salah satu aplikasi cloud yang dapat diterapkan pada Linux
- OwnCloud
OwnCloud adalah aplikasi bebas yang digunakan untuk membangun sebuah komputasi awan pribadi yang baru saja (Oktober 15) tersedia dalam versi 4.5.Diantara sejumlah peningkatan yang disertakan OwnCloud, adalah termasuk fitur sinkronisasi berkas (file synchronization), fitur berbagi berkas (file sharing), dan kesiapan untuk mengintegrasikan layanan Cloud-Storage eksternal.
Aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrogaraman PHP-5 ini, diklaim mampu melakukan sinkronisasi lebih cepat dan dengan mudah dapat disambungkan ke layanan Cloud eksternal seperti Amazon S3, Dropbox, Google Drive atau Strato Hidrive.
Owncloud 4.5 juga secara otomatis dapat didaftarkan pada server-server WebDAV, Imap, Samba dan server FTP lainnya, apabila telah tercantum dalam daftar konfigurasi OwnCloud. Termasuk kemungkinan untuk menambahkan perlindungan password pada URL di berkas yang di-sharing.Fitur baru lainnya adalah penentuan versi berkas yang disimpan. Apabila sebuah berkas diunggah melalui antarmuka OwnCloud memiliki nama yang sama dengan nama berkas yang telah tersimpan di server OwnCloud, maka secara otomatis berkas terakhir akan disimpan sebagai versi yang lebih baru.
b. Layanan cloud pada OS salah satunya XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak ( free software) bebas, yang mendukung untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah untuk digunakan yang dapat menampilkan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya XAMPP anda dapat mendownload langsung dari web resminya. PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain).Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data (database), ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat basis data.
c. EyeOS Sebuah Cloud Operating System
eyeOS adalah sebuah desktop yang dapat digunakan seluruhnya melalui web browser. OS tersebut termasukoffice suite dan beberapa aplications kolaborasi, serta framework untuk mengembangkan aplikasi web baru seolah-olah mereka aplikasi desktop. Free dan Open Source - sehingga Anda dapat host sistem sendiri, menjaga semua data Anda di bawah kendali Anda. Fitur dalam EyeOS
- The Desktop
eyeOS dikembangkan dengan konsep desktop web. Daripada menunjukkan banyak ikon di wallpaper, eyeOS lebih mengutamakan desktop untuk menampilkan informasi yang paling berguna bagi user. Desktop diisi dengan serangkaian widget dengan informasi yang paling penting tentang sesi user dan informasi pribadi user, untuk membantu meningkatkan produktivitas User.
- The Base Application
EyeOS secara default terdapat aplikasi Office (pengolah kata), kalender, buku harian, email (dengan dukungan POP3/IMAP) dan banyak lagi. eyeOS bertujuan untuk menjadi sebuah suite stabil yang besar untuk kerja online dan nyaman, baik secara individual maupun dengan pengguna lain secara bersamaan.
- Better, Easier Development
Membuat aplikasi eyeOS 2.0 itu ‘mudah’. GUI (antarmuka pengguna grafis) benar-benar diterapkan dalam JavaScript, dan sistem ini didasarkan pada OOP (pemrograman berorientasi obyek) dan dapat diperluas atau dimodifikasi dengan menambahkan class dan methods. Methods baru (GenericDao) memungkinkan Anda untuk menyimpan dan mengambil data dari database: tidak perlu mengetahui SQL. Membuat RIA mudah dan cepat. Sekarang eyeOS adalah suatu kerangka kerja yang menggabungkan JavaScript dan PHP: dan tidak ada cara cepat dan mudah untuk membuat RIA.
- Collaborative Work
EyeOS 2.0 telah dirancang sebagai sebuah desktop yang jauh lebih sosial. Versi baru memperkenalkan cara baru, mudah dan intuitif untuk berbagi file, kalender dan banyak lagi antara pengguna dan kelompok.
Daftar Pustaka
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2015. E-COMMERCE, E-BUSINESS DAN MOBILE COMMERCE. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika.